Rabu, 04 Januari 2012

chapter 23: when gods fear to tread

maaf gak update selama 4 bulan!! selamat tahun baru bagi pembaca, dan nikmati battle antara team daniel melawan alatreon, the glittering black dragon!! seperti sebelumnya ini terjadi berbarengan dengan 2 tim lainnya, tapi keluar paling belakangan. eternal destroyer terbuat dari bahan teostra, kushala, chameleos, dan lao-shan. kalau bahannya fatalis.....

tim daniel bersiap menghadapi alatreon. diantara semuanya, gate yang akan dihadapi tim mereka adalah yang paling sulit, jadi butuh keberanian yang besar untuk menghadapinya.

daniel menyiapkan last gaelic flame (raw) dan obsidian chaos longsword (dragon), versi G-rank longsword alatreon. daniel memutuskan meninggalkan copper blango destructor + nya di camp untuk mem-boost affinity last gaelic. diantara semuanya, bisa dibilang daniel yang paling tenang, karena dia sudah pernah melawan alatreon sebelumnya.

hayden membawa great hermitaur lance (raw), gravios firelance (fire), dan dragon sealer null (dragon). alatreon tidak lemah terhadap api, jadi dia membawa 2 lance lainnya. sepertinya hayden sudah lumayan pintar memilih lance, karena great hermitaur lance dan gravios firelance-nya mempunyai efek menambahkan defense.

"hayden, kau yakin bisa membawa 2 lance dan shield begitu?" tanya zack, yang sudah memperkirakan jawaban hayden.

"aku sudah melatih staminaku dalam 4 bulan itu, bahkan sebelum itu aku sudah kuat!! apa kau meragukanku, zack?!" tanya hayden dengan berapi-api. zack tertawa kecil.

"tentu aku tidak meragukanmu, temanku."

zack membawa gaoren cleaver (raw), great demon hot rod (thunder), dan eternal destroyer (dragon). ia membawa gaoren cleaver dan eternal destroyer untuk mengalahkan alatreon. prestasinya dalam membuat semua equipment itu tergolong sangat luar biasa, karena golden rajang dan elder dragon G-rank bukanlah perkara yang mudah.

scout membawa ultimate demonbind (dragon, jhen mohran G-rank switch axe), evil switch axe "holy rain" (water, amatsumagatsuchi G-rank switch axe), dan tentu saja switch axe raw pemberian luna, sinister saints. alatreon tidak lemah pada air, jadi scout membawa 2 sisanya.

"sudah siap untuk menerjang?" tanya scout.

"kapanpun." jawab zack dengan tenang tapi percaya diri.

"aku sudah tak sabar!! timpal hayden bersemangat.

"kalau kalian siap." tambah daniel.

maka, mereka pun maju menuju gerbang itu.

____________________________________________________________________

dibalik gerbang itu adalah tempat yang biasa dikenal sebagai sacred land, tempat volcano dimana hanya ada 1 monster yang ada: alatreon. tempat yang mereka lihat kurang lebih tiruan persis dari tempat itu. keempat hunter segera meminum cool drink mereka, tepat saat sebuah roar terdengar di tempat itu.

"tepat waktu, ya?" komentar zack saat melihat seekor naga besar terbang dan mendarat di kejauhan. semuanya menyiapkan senjata ber-elemen dragon mereka.

"berhati-hatilah. kita tak tahu kekuatan gifted apa yang ia punyai." daniel memberi nasihat. semuanya mengangguk mengerti, tepat saat alatreon men-charge tubuhnya dengan elemen dragon, dan menerjang kearah mereka. semuanya berhasil menghindar, tetapi merekapun tahu bahwa genderang perang sudah dibunyikan.

pertempuran dimulai.

____________________________________________________________________

Zack POV

setelah menghindari dragon charge alatreon, aku langsung berdiri dan berlari kearahnya. kulihat hayden mulai menusuknya dengan dragon sealer null di bagian kanan, sedangkan scout menyerang di bagian kepala dengan ultimate demonbind, mengalihkan perhatian alatreon padanya. daniel mulai menyerangi ekor, dan aku sendiri men-charge eternal destroyerku di bagian kirinya.

alatreon berputar 90 derajat ke kanan sambil mencakar, memaksa scout menghindar dan hayden untuk bertahan. tapi ini sesuai prediksiku. karena ia berputar ke kanan, aku tetap aman men-charge, dan dengan sukses kutebas ekornya dengan charge lv 3. ekornya tidak putus, tapi pasti sakit.

meraung kesakitan, alatreon secara tiba-tiba melompat mundur. daniel berteriak "awas!!", dan dalam sekejap alatreon melompat ke tempat kami berada terakhir kali. tanah mengeluarkan lava di tempat alatreon melompat tadi, yang untungnya sempat ku-block. tapi alatreon langsung melompat lagi, kali ini ke arah hayden. hayden tidak tertimpa tubuh alatreon, tetapi terkena lava yang menyembur keluar dari tanah. dengan buru-buru ia berguling di tanah, berniat memadamkan api di armornya.

alatreon berniat menyerang hayden lagi, tapi scout menyerbu dengan sword form dari ultimate dragonbind. ia langsung melompat dan menebas sayap alatreon, dilanjutkan dengan 3 tebasan darinya. daniel pun langsung menebasinya dengan kombo longsword. alaltreon berniat men-headbutt daniel, tapi daniel mengadu obsidian chaos miliknya dengan headbutt alatreon. headbutt alatreon membuat daniel terdorong, tetapi alatreon menjerit kesakitan.

scout segera melakukan move khas switch axe. ia tusukkan ultimate dragonbind-nya kepada ala, lalu gerigi di pedangnya berputar sebelum meledak. marah, alatreon menembakkan fireball beruntun ke arah scout. 2 berhasil ia hindari, tetapi 1 mengenainya dengan telak. belum lagi saat fireball-nya menyentuh tanah, itu membuat tornado api, mengenai hayden yang maju men-charge. melihat situasi, aku menggunakan lifepowder, memulihkan hayden dan scout.

no one POV

alatreon mengibas-ngibaskan kepalanya, lalu melakukan roar.

"dia mengganti elemennya, berhati-hatilah!!" teriak daniel.

dalam sekejap, petir mulai menghujani sacred land. keempat hunter berusaha menghindari semuanya, tanpa menyadari alatreon melakukan thunder charge ke arah mereka. hayden yang menyadari alatreon mendekat dengan thunder charge langsung mengaktifkan special modenya, dan menahan thunder charge dengan lancenya. bentrokan itu sangat kuat, dan hayden maupun alatreon tak mau mengalah.

akhirnya dua-duanya sama-sama terpental mundur, tetapi dibelakang alatreon zack sudah menunggu dengan level 3 chargenya, dan langsung berhasil memotong ekor alatreon dalam 1 tebasan. alatreon meraung kesakitan, dan daniel menggunakan kesempatan ini dengan melakukan kombo, membuat obsidian chaosnya diselimuti aura putih.

Hayden dan Scout tak mau ketinggalan. Mereka segera maju dari kiri dan kanan untuk menyerang alatreon dari 2 sisi. Tetapi alatreon melompat mundur, membuat senjata mereka terkunci 1 sama lain. Alatreon segera menembakkan fireball kearah scout dan hayden, tetapi zack menginterupsi dengan mem-blocknya di depan kedua rekannya, sedangkan Daniel melompat dan menebas kaki alatreon. Zack segera berlari untuk menyerang, sementara Scout dan Hayden melepas senjata mereka yang terkunci.

alatreon yang marah berputar dengan listrik disekitarnya, berhasil mengenai zack dan daniel, sebelum melompat ke udara. alatreon memasuki flight mode.

dengan ganas alatreon mulai menghujani para hunter dengan pilar-pilar es. semuanya menghindar, tetapi hayden punya ide yang bagus. dengan special modenya masih aktif, ia naiki pilar pilar yang menancap di bawah, lalu melompat. saat diudarapun ia memakai es-es yang dikeluarkan alatreon sebagai pijakan, sebelum melompat dan menusuk dada alatreon. alatreon meraung kesakitan, tetapi lalu menggenggam hayden di tangannya. alatreon melempar hayden ke tanah, sebelum menukik dan memukul hayden dengan tangannya yang diselimuti petir.

"HAYDEN!!!" scout menerjang dan mengaktifkan special modenya, chainsaw, dan menebas sayap kanan alatreon. gerigi switch axenya berputar, mulai merobek sayap alatreon. alatreon meraung, melepaskan hayden, tetapi scout terus memotong sayap kanannya. sebelum alatreon sempat melakukan apa-apa, sebuah slash menyerangnya, membuat scout mendapat cukup waktu untuk merobek sayap kanan alatreon. di kejauhan, daniel tersenyum puas dengan special modenya.

zack segera berlari ke arah hayden dan meminumkan max potion dan immunizer. hayden tidak pingsan, tetapi lukanya parah. ia tak bisa berdiri. zack memutuskan berada di dekatnya, menjaga temannya itu.

sementara alatreon, benar-benar marah, mulai menyelimuti dirinya dengan dragon, api, es, dan petir. kekuatan elemennya menjadi seimbang.

"alatreon memakai kekuatan gifted-nya!! bersiap!!" teriak scout. dalam sekejap, alatreon melakukan charge ke arahnya. scout menghindar, tetapi alatreon mengantisipasi gerakan scout. tiba-tiba saja petir menyambar scout, dan alatreon berniat menembakkan fireball padanya.

hanya saja daniel meng-interupsi, dengan spirit katana yang membuat jangkauan longswordnya memanjang, ia memotong tanduk alatreon. karena gifted, alatreon tetap bisa mengendalikan elemennya, tetapi ia meraung kesakitan, menyelamatkan scout yang berdiri dengan susah payah dan meminum mega potion.

alatreon mulai menghujani scout dengan petir, memaksanya menghindar sementara alatreon menyemburkan ice breath pada daniel. daniel menghindar, tetapi obsidian chaosnya membeku. meninggalkan obsidian chaosnya sambil menggerutu, daniel menyiapkan last gaelic flamenya, bertekad untuk mengambil obsidian chaos setelah membunuh alatreon, karena pasti pedangnya tidak akan membeku setelah alatreon terbunuh.

alatreon, berniat mengakhiri pertarungan dengan cepat, melakukan back jump dan bersiap. menyadari bahwa alatreon akan mengeluarkan jurus pamungkas dengan kekuatan giftednya, daniel memperingatkan teman-temannya.

alatreon melompat ke tengah sacred land, menatap zack dan hayden. zack segera bersiap dengan gaoren cleaver dan maju ke depan hayden untuk melindungi temannya.

tubuh alatreon diselimuti dragon element, lalu ia menyemburkan tornado tornado api ke arah zack dan hayden. sementara zack dengan kesulitan bertahan, es dan petir mulai menghujani sacred land, membuat daniel dan scout sulit mendekat.

akhirnya stamina zack tidak kuat, tetapi hayden bangun, dan menahan serangan tornado api alatreon. shieldnya mulai hangus, dan zack harus berpikir cepat untuk mengakhiri alatreon. ia mendapat ide dengan cepat.

"daniel, scout!! lemparkan senjata kalian ke arah alatreon, dengan special mode kalian aktif!!" daniel dan scout mengangguk. sambil berlari mereka menyiapkan senjata mereka masing-masing, bersiap untuk melempar.

"hayden, dalam aba-abaku, gunakanlah shieldmu sebagai perisai dan terobos tornado api itu. aku akan berlari di belakangmu. kau bisa?" hayden mengangguk, dan daniel melempar last gaelicnya ke arah kaki alatreon. dengan spirit blade aktif, pedangnya menembus 2 kaki alatreon. tak memberi kesempatan, scout melempar ultimate dragonbindnya dalam kondisi chainsaw, menusuk dan mengiris badan alatreon. daniel jadi terkena es sedangkan scout terkena petir, tetapi tornado api alatreon melemah.

"MAJUU!!" hayden menerjang, dengan zack dibelakangnya. mereka menembus tornado api, dan hayden menusuk dada alatreon dengan dragon sealer null. merasa belum cukup, ia tusukkan juga great hermitaur lancenya. alatreon meraung kesakitan, sekarat, dan zack tidak membuang-buang waktu. dengan gesit ia melompat dengan memakai pundak hayden sebagai pijakan, Zack melompat, menyiapkan 2 great swordsnya.

Alatreon, tak mau terkena serangan lebih jauh lagi, segera terbang, memaksa hayden mencabut kedua lancenya. Zack yang sedang melompat menebaskan gaoren cleaver pada kepala alatreon, tetapi alatreon menangkisnya dengan tangan yang diselimuti listrik, mementalkan zack ke bawah hanya dengan eternal destroyernya, sedangkan gaoren cleaver ia pentalkan ke sisi lain. Tetapi, saat jatuh, zack segera mengatur posisi tubuhnya agar kakinya mendarat duluan.

hayden, melihat temannya jatuh segera berlari mengejarnya. Ia lalu berhenti dan berputar sembari mengaktifkan special modenya. Zack mendarat di atas gagang great hermitaur lance hayden, yang langsung menghempaskannya ke udara untuk mengejar alatreon. Alatreon segera menembakkan es-es pada zack, tetapi semuanya dihancurkan oleh slash Daniel. Zack berhasil menebas alatreon dari kepala ke dada, membuatnya terjatuh, tetapi belum mati.

Alatreon yang terjatuh ke arah hayden segera melapisi tangannya dengan es, dan beradu dengan great hermitaur lance hayden. Hayden berhasil mementalkan alatreon ke arah scout karena special modenya, tetapi alatreon mengeluarkan ice breath pada hayden, yang membekukan kakinya.

Scout menghindar, membiarkan alatreon terhempas ke dinding batu. Saat alatreon menabrak batu itu, ia segera menyiapkan sinister saints, dan menusuk dada alatreon dan memutar geriginya. Alatreon meraung kesakitan, sebelum menembakkan fireball ke kepala scout dari jarak nol, membuatnya terhempas. Alatreon mencabut sinister saints dari dadanya, dan melemparnya kea rah scout dengan maksud mengenainya, tetapi zack mementalkan sinister saintsnya agar tak mengenai scout.

Daniel menerjang, berniat menghabisi alatreon. Alatreon menghujani Daniel dengan petir, yang semuanya dihindari. Dengan spirit katana, ia berniat menebas kepala alatreon, tetapi alatreon melakukan backstep, sehingga serangan Daniel meleset. Backstep itu diikuti dengan 3 fireball beruntun ke arahnya, dan Daniel langsung berkata “shield”, sehingga aura yang memanjangkan jangkauan pedangnya berubah bentuk menjadi sebuah shield, yang berhasil menangkis semua fireball alatreon.

Daniel segera berlari maju, diikuti oleh zack, scout, dan hayden dari ketiga sisi. Alatreon melakukan roar yang mengeluarkan lava, mengenai hayden. Sebuah sambaran petir menyusul, mengenai scout, diikuti hujan pilar es, yang memaksa zack mundur. Kini hanya Daniel yang maju melawan alatreon, pertarungan satu lawan satu.

Alatreon menyemburkan tornado api, yang berhasil ditembus Daniel dengan mudah berkat armornya. Tetapi dari balik tornado api alatreon melakukan ice breath, melambatkan gerakan Daniel karena dingin, tetapi Daniel terus maju. Dengan spirit katananya dalam kekuatan maksimum, Daniel menebas alatreon, bersamaan dengan alatreon mencakar wajah Daniel dengan tangannya yang dilapisi oleh dragon element, melukai daniel dari dahi sampai hidung secara miring. Alatreon lalu ambruk, mati.

Daniel POV

Aku memegang luka di dahiku; darah segar menetes dari lukaku. Aku tahu ini harus diobati, tetapi aku tidak ingin bekas cakaran alatreon ini hilang; dan aku mendapat firasat bahwa luka ini memang tidak akan hilang, jadi aku meminum mega potion. Pendarahannya dengan cepat berhenti, tetapi aku merasa tak perlu meminum immunizer. Sebaliknya, aku melihat ke arah scout; ia butuh immunizer, dan ia harus diobati di camp.

No one POV


daniel mengambil 2 senjatanya, dan scout mengambil senjatanya juga. keempat hunter itu lalu melakukan high five, sebelum keluar dari gate. mereka yakin teman-teman mereka juga berhasil, dan Scout butuh istirahat; fireball telak ke kepalanya telah menghancurkan vangis helm X nya, dan menimbulkan luka bakar yang lumayan.

tetapi setelah keluar dari gate, harapan mereka bahwa suasana akan menjadi gembira langsung sirna.

suasana camp sunyi. walaupun tim slepnir dan ling sudah ada di dekat api unggun, evan dan stella tidak terlihat. yang memecah kesunyian hanyalah suara api unggun yang membakar kayu bakar.

mereka berempat langsung tahu bahwa keadaan tidak sesuai dengan harapan mereka

Jumat, 26 Agustus 2011

chapter 22: absolute zero

awal chapter ini terjadi saat sebelum masuk gate of trinity. saphire dragonsword adalah improve dari indigo dragonsword yg terbuat dari gifted lao, dual dragon ultimus + terbuat dari bahan lao dan ceadeus, gods of thunder G adalah G-rank version dari gods of thunder, dan earth shaker improve dari gigas hammer.

di tim ling, semuanya menyiapkan equipment untuk melawan ukanlos. berhubung ukanlos tidak lemah terhadap dragon, maka mereka akan meninggalkan senjata berelemen dragon mereka. dalam kasus sayuri, meninggalkan 1 bowgun dan dragon s-nya.

ling membawa shadow of the moon (raw, LongSword), saphire dragon sword (dragon, Sword n Shield), dan punishment blades (fire, Dual Swords). karena ling menggunakan semua pedang, ia membawa bukan hanya longsword. ia akan memakai shadow of the moon dan punishment blades.

ikuto membawa red rippers (raw), dual dragon ultimus + (dragon), dan gods of thunder G (thunder). ia akan memakai red rippers dan gods of thunder G.

aaron membawa earth shaker (raw), juggernaut (raw), dan claw of doom (dragon). aaron memilih membawa 2 senjata berelemen raw karena bisa digunakan melawan monster apapun. yang ia pakai adalah earth shaker dan juggernaut.

sedangkan sayuri sendiri membawa engraved fire wyvern bow (rapid fire pierce lv.1 dan flame s), titan panzer (no rapid fire, tapi attack tinggi), dan queen needle G (hvy.bowgun, bisa memakai dragon dan thunder S). yang akan sayuri bawa adalah engraved fire wyvern bow dan titan panzer. tentu saja queen needle G disimpan untuk melawan ryozan, terlebih dragon s tak bisa ia bawa banyak-banyak.

"sudah siap?" tanya ling memastikan.

"kapan saja." sahut ikuto.

"kamu lumayan percaya diri juga ya." balas aaron.

"yah, kalau sendiri, mungkin aku akan kabur. tapi, aku punya teman-teman yang hebat seperti kalian. aku yakin kita bisa mengalahkan ukanlos!!" jawab ikuto bersemangat. semuanya mengangguk setuju, dan setelah mengambil nafas, mereka berlari masuk ke dalam gate.

kedeinginan yang sangat langsung menyerang ketika mereka masuk. ling, melihat tempatnya, membuat asumsi bahwa ini adalah snowy mountains peak; atau tiruannya. sialnya, karena armor narga yang tipis, ling dengan cepat merasakan dinginnya seperti di neraka; tapi, ganti panasnya dengan dingin. seperti nama chapter 14 cerita ini, "the frozen hell".

ling dengan cepat meminum hot drink, begitu pula ikuto, sayuri, dan aaron. hanya saja, ling meminum 2 hot drink.

"maju,ukanlos!! aku tidak takut!! akan kuhajar kau!!" tantang ikuto, sedangkan yang lain sweat dropped.

seperti menerima tantangan ikuto, monster besar ber-scale putih keluar dari dalam es. ikuto yang terkaget-kaget dan pertama kalinya melihat monster sehebat ukanlos, dan karena ukanlos keluar tepat di hadapannya, langsung lari dan berteriak seperti perempuan yang ketakutan.



"jangan kabur ikuto!! kau bilang kau akan mengalahkannya!!" teriak ling. ikuto langsung berhenti berlari dan mengutarakan "oh iya". semuanya bersiap untuk melawan ukanlos, dan ukanlos sendiri bersiap untuk menyerang.

ukanlos memulai dengan melakukan charge, yang berhasil dihindari oleh keempat hunter. ling menyiapkan dualswords-nya, begitu pula ikuto. ukanlos menaikan ekornya, lalu mengayunkannya ke arah ikuto dan ling, mengenai keduanya dengan telak. aaron memakai kesempatan ini untuk memukul dagu ukanlos, sedangkan sayuri mengambil jarak dan mulai menembaki ukanlos dengan titan panzer.

kesal ditembaki sayuri, ukanlos bersiap lalu melompat ke arah sayuri yang tak siap dan tak mengira monster sebesar itu bisa melompat.

ikuto POV

aku ngeri saat melihat ukanlos melompat ke arah sayuri. semuanya seperti terjadi dalam slow motion. aaron, ling, ataupun diriku sendiri cukup jauh dari sayuri. laripun tak akan sempat, karena lompatan ukanlos luar biasa jauh, dan ukuran tubuhnya yang besar pasti akan mengenai sayuri yang sedang shock.

"gunakan twin gladius."

"hah?" aku bertanya, sebelum menyadari itu adalah suara yamato.

"twin gladius bisa memanjang karena punya rantai. tarik sayuri dengan itu."

aku mau protes karena aku tak pernah melempar dualswords, tapi aku tak punya pilihan lain. ku aktifkan twin gladius, dan melemparkannya ke arah sayuri, berharap lemparannku akurat dan cukup cepat.

dan aku berhasil!! rantainya berhasil melilit sayuri, dan aku langsung menariknya sekuat tenaga, menyelamatkan sayuri diremukkan oleh ukanlos. aku sendiri sedikit heran, kenapa lemparanku
bisa secepat dan seakurat itu.

"kau harus berterima kasih nanti. kalau tidak, akan kutendang pantatmu."

aku tertawa kecil, dan segera melepaskan lilitan rantai sayuri. dia juga berterima kasih padaku. ling langsung mengacungkan jempol, dan aaron terlihat takjub.

no one POV

ukanlos, terlihat marah karena meleset, langsung berdiri, dan melakukan roar yang keras, yang langsung menggetarkan snw.mountains peak. dan setelah berdiri dengan 4 kaki, ia langsung menggali, dan masuk ke dalam es.

"lari dan berpencar!!" teriak ling. semuanya segera mematuhinya, dan semuanya berlari ke arah yang berbeda. sejurus kemudian, tanah (salju) bergetar, dan ukanlos muncul, berenang menerobos es dengan kecepatan tinggi.

ukanlos mengejar ikuto, dan ikuto berusaha lari dari ukanlos. ukanlos lalu melompat keluar, berhasil mengenai ikuto, membuatnya terpental berguling-guling.

aaron dan sayuri yang melihat hal ini marah, dan keduanya mengaktifkan special modenya. sayuri langsung menyiapkan fire wyvern bow-nya, sedangkan aaron bersiap dengan juggernaut.

sayuri langsung melakukan ultra rapid fire dengan flame s, menembaki punggung ukanlos, sedangkan aaron memukul kaki ukanlos dengan hammernya yang sudah di-charge, menimbulkan suara dentuman keras saat dipukulkan karena digabung dengan tremor.

semakin marah, ukanlos mengayunkan ekornya, menghantam sayuri. lalu ia langsung menggigit aaron yang ada di sampingnya, membuat aaron mundur dan meminum mega potion.

ling, yang mengaktifkan special modenya, flash, langsung dengan cepat masuk ke dalam celah ukanlos dan menebasinya dengan punishment blades. demonization ditambah flash membuat serangan ling tak terlihat saking cepatnya.

ukanlos berniat berdiri dan melakukan body slam, tapi 1 gods of thunder ikuto menancap di samping wajahnya, dan ikuto langsung berayun, dan mendarat di punggung ukanlos. ikuto mulai menebasinya, ditambah dengan serangan ling, ikuto, dan sayuri, membuat ukanlos meraung kesakitan.

menjadi sangat marah, ukanlos berdiri. ling langsung berlari menjauh, begitu pula ikuto, melempar 1 gods of thundernya ke tebing, dan berayun menjauhi ukanlos.

ukanlos melakukan roar, tapi lebih keras dari yang sebelumnya. snowy mountains bergetar, dan dalam sekejap menimbulkan avalanche (salju longsor yang besar). tentu saja semuanya tak bisa kabur atau menghindar, dan mereka terkena telak.

ling berusaha berdiri setelah avalanche selesai, begitu pula yang lain. mereka terpental cukup jauh, tapi mereka masih dapat melihat ukanlos. ukanlos yang sepertinya lebih kuat dan mematikan.

"berhati-hatilah... mungkin mulai sekarang dia akan memakai kekuatan gifted-nya." ling memperingatkan.

ukanlos menarik nafas, lalu menembakkan ice beam dari mulutnya. semuanya berhasil menghindari serangan yang dapat membekukan dan menghancurkan mereka dalam 1 serangan itu, tetapi mereka bongkahan-bongkahan es yang terlempar oleh ice beam, membuat mereka menjadi snowman.

"sial!! ada yang bawa thawing agent?" tanya ikuto cemas.

"tak perlu. kalian akan bebas." aaron memakai thawing agent-nya, begitu pula ling. mereka berdua lalu menghancurkan salju yang menempel pada ikuto dan sayuri, sementara ukanlos bersiap untuk melakukan serangan lagi.

di kaki ukanlos terkumpul udara dingin, dan dengan tiba-tiba, pilar es muncul di samping ikuto, membuatnya kaget.

"ap-?" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ling mendorongnya ke samping, dan pilar es muncul di tempat ikuto seharusnya berdiri.

"sepertinya ini kekuatan barunya. merepotkan." keluh ling sambil menyiapkan shadow of the moon. ikuto, sayuri, dan aaron juga bersiap.

ling menerjang maju bersama aaron dan ikuto, sementara sayuri sudah mulai melakukan ultra-rapid fire flame s pada ukanlos. hanya saja , tiap peluru yang ditembakkan langsung beku oleh es.

sayuri terus menembak. ia harus mengalihkan perhatian ukanlos pada dirinya. sayuri berlari ke arah kanan, mencoba membuat ukanlos memperatikan dirinya. dan sepertinya ia berhasil. ukanlos menoleh, dan memutar badannya ke arah sayuri.

melihat kesempatan, ikuto langsung melilitkan 1 pedangnya ke ekor ukanlos, dan langsung berayun untuk mencapai pungung ukanlos.

tiba-tiba, ekor ukanlos mulai ditutupi es, dan es itu membekukan salah 1 gods of thunder G-nya, dan mulai membekukan rantainya. menyadari situasi, ikuto melepaskan dualswords-nya, dan mendarat.

"ikuto, awas!!"

ikuto melihat ke arah kiri, dan melihat tombak es meluncur dengan cepat ke arahnya. untunglah ling langsung menebas tombak-tombak es yang datang.

"jangan diam, cepat serang ukanlos!!" perintah ling. ikuto menurut, dan menyiapkan red rippers. sayuripun masih terus menembaki ukanlos.

ukanlos mengangkat kepalanya, lalu mulai men-charge es di dalam mulutnya. ikuto dan aaron mulai menyerangi, sementara ling berusaha mengetahui apa yang akan dilakukan ukanlos.

ling POV

perlu 3 detik sebelum aku menyadari apa yang akan dilakukan ukanlos. aku langsung berteriak, "semuanya, bersiap menghindar!!"

aku lihat ukanlos memukul aaron dan ikuto terlebih dahulu, sebelum melepaskan es yang di-chargenya ke udara. bola es itu langsung pecah, dan mulai menghujani kami dengan ice beam.

"sialan!!" aku mengutuk sementara berusaha menghindari hujan ice beam. aku melihat ukanlos mencharge es lagi, lalu melepaskannya. kalau begini, tak akan ada habisnya!!

"aaron, ikuto!! kita akan menerjang, dan mengakhirinya dengan maksimal 1 combo!!" aku berteriak, lalu melihat aaron dan ikuto mengangguk. tapi dalam sekejap, dinding es yang tinggi mengelilingi ukanlos, tapi tidak sampai atas, membuatnya bisa terus menghujani kami dengan ice beam. kalau begini, kita tak bisa mendekat!!

tapi, aku mendapat ide.

"sayuri!!" dia menoleh, dan aku berteriak:

"tembakkan flame s bersamaan dengan pierce!! flame membakar es, dan pierce akan menembus es yang tebal!! seharusnya itu akan menembus dinding esnya!!"

"tapi, berarti aku harus memakai 2 bowgun-ku bersamaan kan? bagaimana mungkin, di saat aku harus terus mengindar seperti ini?"

sial. dia benar. kalau terus begini, jangankan menembak dengan 2 bowgun, menembak dengan 1 saja sudah sangat sulit!!

tapi, aku menyadari sesuatu.

"pasti dia harus berhenti untuk sejenak!! tak mungkin dia menembakkan-nya terus menerus!! saat itu, lakukan rapid fire secepat dan sebanyak yang kau bisa!!!!"

sayuri mengangguk, dan kami terus menghindar sampai satanya tiba, yaitu 5 menit kemudian. ukanlos berhenti, beristirahat sebentar.

kulihat sayuri dengan cepat menyiapkan kedua bowgun-nya, dan aku, aaron, dan ikuto langsung maju menerjang. sayuri menembakkan rapid fire dengan sangat cepat dan banyak; ia melakukan-nya dengan baik, walaupun ia sampai terdorong ke belakang. dengan semua tembakkan itu, dinding es ukanlos mempunyai lubang yang cukup besar untuk kami masuki.

kami masuk tepat saat ukanlos menyadari keberadaan kami. ia memunculkan pilar es yang mementalkan red rippers ikuto.

"ikuto, tangkap!!" kulempar punishment blades-ku pada ikuto, dan ia berhasil menangkapnya. ikuto langsung menebas dengan demonization, ditambah beberapa combo dari efek twin gladius-nya. aaron memukulkan juggernaut-nya pada dagu ukanlos dengan tremor, sedangkan aku sendiri mengaktifkan flash dan menebas dengan kecepatan yang menakjubkan. bahkan sayuri masih terus menembak.

ukanlos akhirnya jatuh, dan kami semakin menggila menyeranginya, sampai akhirnya ukanlos mati. lelah dan capek, kami memutuskan untuk kembali dulu ke ruang sebelumnya, untuk istirahat dan melihat apakah ada tim yang sudah kembali. lagipula, semua perbekalan dan perlengkapan ditinggal di situ.

sayuri POV

kami keluar dari gate of trinity, dan aku langsung melihat slepnir dan luna sedang membakar daging kelbi di atas api unggun. tak ada tanda-tanda tim daniel sudah kembali, tapi kalau begitu, dimana evan dan stella?

luna yang pertama menyadari keberadaan kami, dan ia meminta kami duduk untuk makan bersama. sepertinya luna dan slepnir baik-baik saja.

aku memutuskan untuk makan dulu, dan ikuto sudah mulai makan bersama ling. sambil makan, ikuto terus bercerita saat kami melawan ukanlos, dan ling suka menambahkan saat bagian-bagian yang ia berperan. slepnir dan luna mendengarkan, tapi mereka hanya mendengarkan. tak berkomentar, atau apapun.

"luna, dimana evan dan stella?"

dalam sekejap ekspresinya berubah menjadi sedih. begitu pula slepnir, ekspresinya seperti menyesal. ikuto dan ling bahkan berhenti bercerita. aku lalu melihat luna menangis.

"stella... stella tewas."

Sabtu, 06 Agustus 2011

chapter 21: rise to the summit

maaf lama gak update!! yang penting sekarang di updatelah. langsung aja!! oh iya, jangan lupa true black ruiner sword saya buat tidak terbuat dari bahan-bahan fatalis. great black tigrex gunlance juga buatan saya, karena evan tidak nge-hunt tigrex dalam 4 bulan itu. stats-nya sama seperti great tigrex gunlance, hanya saja sharpness ungu-nya lebih banyak, dan affinity-nya hanya -20%.

4 hari kemudian, semuanya bersiap-siap untuk masuk. armor sudah direparasi, dan senjata sudah siap. tiap tim sudah berdiri di depan gate yang akan mereka serbu.

di tim slepnir, semuanya bersiap. slepnir menyiapkan true black ruiner sword, SnS ber-elemen dragon, thunderblade vajra + yang berelemen petir, dan master bang yang tak berelemen. beruntunglah dia membawa senjata berelemen petir, karena akantor juga sangat lemah terhadap petir dalam rage mode (semuanya membawa 1 senjata berelemen dragon dan 1 senjata tak berelemen, 1 lagi terserah).

evan tidak begitu beruntung. walaupun ia membawa world's end yang berelemen dragon dan great black tigrex gunlance yang tak berelemen, luna's sun memiliki elemen api. dan semua orang tahu akantor kebal terhadap api.

luna membawa showroom model yang tak berelemen (dan dapat charge level 4 tanpa skill load/capacity up), dragon bow chaos, dan midnight bow. luna membawa 2 bow tak ber-elemen, karena soul arrow dapat mengubah elemen bow-nya sesuka hati.

stella membawa brute flute, divine ancient dragonwood flute, dan gaoren zhong. sebelum semua tim masuk ke gate yang ditentukan, stella menaikan dan memberi status pada semuanya:

a. attack up (hi)
b. deffence up (hi)
c. movement speed up
d. no stamina loss (hi)
e. dragon res up (hi)

setelah selesai, tim daniel dan ikuto masuk. tapi, tim slepnir belum masuk.

"stella, hati-hati. jangan sampai terkena serangan akantor!!" evan berpesan. stella mengangguk, dan tim slepnir masuk ke gate of hatred. slepnir, karena ukuran SnS yang kecil, dapat membawa ketiga senjatanya. luna membawa showroom model dan dragonbow chaos, evan membawa world's end dan great black tigrex gunlance untuk jaga-jaga, sedangkan stella membawa divine ancient dragonwood flute.

saat masuk, slepnir dan yang lain tiba di area yang dialiri lava, dan gunung berapi terlihat di kejauhan. maka, sadarlah mereka bahwa secara ajaib mereka sampai di battleground.

"kalian siap?" tanya evan, karena ia sendiri tegang menghadapi akantor.

"agak tegang sih... tapi aku siap." slepnir membalas.

"aku tak sendiri. bersama-sama, aku yakin kita dapat mengalahkan akantor itu." luna menambahkan.

"aku tak akan mengecewakan kalian. walaupun aku hanya bisa men-support, akan kulakukan yang terbaik!!" stella ikut menjawab. dan, tepat pada saat itu, dari dalam lava, keluarlah monster itu. dan, dengan 1 roar yang kuat dan mengerikan, semuanya bersiap dengan senjata masing-masing. pertempuran telah dimulai!!

akantor langsung maju men-charge, yang berhasil dihindari keempat hunter. stella langsung mengambil jarak, sedangkan slepnir dan evan langsung maju menyerbu. luna mulai memanahi akantor dengan dragonbow chaos.

slepnir mulai menebasi belly akantor, sedangkan evan menusuk taring besar akantor. merasa terganggu oleh evan, akantor menusukkan taringnya ke tanah, dan langsung mengangkatnya, membuat batu terlempar sekaligus memberikan damage pada evan. evan terlempar mundur.

menyadari slepnir menyerangi belly-nya, akantor berdiri, dan melakukan body slam, yang berhasil dihindari slepnir. belum puas, akantor berniat menginjak slepnir, saat 4 panah berhasil menembus tangan/kakinya dan menimbulkan petir hitam. akantor meraung kesakitan, dan terjatuh.

setelah disembuhkan oleh stella, evan langsung berlari maju dan mengaktifkan wyvern fire sword mode. di saat bersamaan, slepnir mengaktifkan omega mode. berdua, mereka berhasil menghancurkan 1 taring akantor. beberapa scalenya juga berhasil dihancurkan luna.

berhasil berdiri kembali, akantor masuk ke dalam tanah. lava keluar dari tanah, dan luna langsung menghindar tepat saat akantor muncul kembali tepat di tempat ia berdiri sebelumnya. akantor melakukan tail swipe, yang berhasil dilompati luna. slepnir dan evan juga maju mendekati akantor.

marah, akantor berdiri dan melakukan roar, membuat lava muncul dimana-mana. matanya berubah menjadi merah, dan tubuhnya semakin merah. akantor lalu berbalik menghadap stella, yang masih meningkatkan status dan memberikan tambahan efek.

menyadari stella dalam bahaya evan langsung berlari tepat ke depan stella dan langsung bertahan, tepat saat akantor mengeluarkan wind tunnel, atau akantor beam.







evan POV

aku bertahan dengan seluruh kekuatanku. sungguh kekuatan yang luar biasa. aku melihat stella dibelakangku, wajahnya memancarkan ketakutan. aku akan melindungi stella, apapun yang terjadi!!

shieldku berhasil ditembus beam-nya, dan pasti akan berakibat fatal untukku dan stella kalau saja slepnir tidak datang dan mem-blok serangan itu dengan shield true balck ruiner sword yang diperbesar karena omega mode. walaupun shieldnya jadi rusak.

"hei, kalian tidak apa-apa?" tanya si bodoh padaku dan stella.

"sepertinya aku berhutang padamu." jawabku.

"bayarnya nanti saja!!"

setelah itu akantor langsung maju dan berniat menggigit kami, tapi panah luna berhasil masuk ke dalam mulutnya, dan membuatnya mundur, meraung kesakitan.

"jangan lengah! ayo!!"

no one POV

pertarungan setelah itu terbilang lumayan mulus. karena, move akantor bisa dibilang lumayan mudah diingat, walaupun karena ukuran tubuhnya yang besar jadi sedikit sulit untuk menghindarinya. sampai akhirnya semuanya menyadari mulai ada yang aneh dengan akantor.

"hati-hati! sepertinya dia berniat menunjukan kekuatan gifted-nya!!" teriak stella memperingati. semuanya mengangguk, karena lava mulai menyembur di sekeliling akantor. akantor lalu bersiap melakukan akantor beam.

tapi, bukan hanya angin yang keluar. lava bercampur dengan angin, sehingga menjadi tornado api. walaupun semuanya berhasil menghindar, semuanya tahu kalau sampai terkena itu, akibatnya akan fatal.

seperti belum cukup, akantor melakukan roar, lalu maju men-tackle stella. evan maju, menusuk muka akantor, hanya untuk dihempaskan. slepnir mencoba mengalihkan perhatian dengan memotong ekor akantor tapi akantor tetap maju. dan walaupun luna terus memanahinya, akantor tetap tidak peduli.

saat maju untuk men-tackle, kecepatan akantor meningkat drastis, sehingga stella lumayan kesulitan menghindarinya. tidak, stella tak bisa menghindarinya, karena akantor melompat maju untuk menghantam stella. yang berhasil mengenai stella dengan telak.

"stella!!!" evan langsung maju, begitu pula slepnir dan luna, tapi terjadi sesuatu yang tak terduga: lava menyembur di sekitar akantor dan stella, sehingga membentuk bentuk kubah: kubah lava itu menghalangi mereka masuk. sedangkan stella terjebak di dalam, bersama dengan akantor yang siap membunuhnya.

luna POV

aku memandang kubah api itu. evan terus meneriakkan nama stella, dan slepnir berniat memasuki kubah lava itu. aku menghentikannya.

"aku coba dulu." aku melempar carbalite ore, dan saat menyentuh kubah itu, meleleh seketika. kucoba union ore, meleleh juga. bahkan mellanje ore meleleh.

"kita tak bisa masuk. tapi, kucoba dengan soul arrow." aku mencoba bersikap tenang. slepnir gelisah, dan evan sudah terlihat hancur mentalnya. akupun sama khawatirnya. kemungkinan stella bertahan sangat kecil. aku melepaskan soul arrow dan... terdengar suara panah menancap di tubuh akantor!! aku langsung memanahinya, berharap akantor akan menyerang kami.

stella POV

sakit. yang bisa kurasakan hanya sakit.

aku melihat akantor yang sekarang menahanku dengan tangannya. ia menatapku dengan tatapan membunuh, dan saat ia berniat membunuhku, sebuah panah menusuknya. panah-panah langsung menghujani akantor, dan ia mulai mundur, cengkraman tangannya padaku mulai melemah. aku langsung berlari, tapi terhalang oleh kubah api.

akantor itu kembali melihatku lalu melakukan roar. aku merasa tak berdaya. aku tak bisa kabur dari kubah ini, dan aku dapat mendengar evan berteriak putus asa. aku bisa merasakan luna berharap untuk membunuh akantor itu sebelum ia dapat membunuhku. ini pertaruhan.

akantor perlahan-lahan mulai mendekat sambil terus mengeluarkan roar. aku mencoba untuk menjauh, tapi lava keluar dari tempatku berpijak, membakar kakiku. sekarang aku tak bisa bergerak. dan akantor itu semakin mendekat, walaupun tubuhnya sudah seperti bermandikan darah. aku tahu slepnir pasti sedang menahan evan untuk masuk ke kubah ini, karena terkena lava itu sama dengan bunuh diri.

luna POV

kubah api itu mulai mengecil, tapi tidak hilang. aku melihat samar-samar dibalik api : akantor mendekat ke arah bayangan kecil, yang pastinya stella. aku merasa putus asa dan merasa, seberapapun aku memanahi akantor itu, tetap tak akan sempat.

aku lalu mencoba membidik mata akantor, tapi karena tertutup api aku tak tahu pasti dimana matanya. lalu, kami semua mendengar stella berbicara:

"sudahlah luna... tak perlu memanahinya lagi..." aku terdiam, begitu pula evan dan slepnir.

" aku... sudah tak bisa... bergerak... akantor akan... membunuhku..." aku merasakan air mata di mataku tapi tidak, aku tak boleh menangis.

"tidak stella! tunggulah, aku akan kesana!!!" evan berlari ke arah stella, berniat memasuki kubah api itu. tapi slepnir ikut berlari, dan berhasil menghentikan evan.

"jangan evan!! jangan buang nyawamu!!" teriak slepnir. evan hanya menangis dan berusaha lepas, tapi tak bisa. aku tahu, evan pun pasti tahu, bahwa, akantor akan membunuh stella, cepat atau lambat. bayangan akantor semakin mendekati bayangan stella, dan aku mulai memanahinya lagi dalam kondisi putus asa.

"aku senang... bisa bertemu kalian..." maka, maka, kulihat bayangan akantor itu menghantam stella dengan kekuatan penuh. kubah api itu menghilang, memperlihatkan stella yang tergeletak tak bernyawa di dekat akantor, yang langsung melakukan roar sebagai tanda kemenangan.

no one POV

evan murka. murka terhadap akantor yang membunuh stella. dalam sekejap, ia langsung lepas dari cengkraman slepnir, dan berlari kearah akantor itu dengan special mode-nya. yang mengagetkan, evan tidak membawa shield, melainkan membawa world's end dan great black tigrex gunlance sekaligus!!

dengan sebuah teriakan perang, evan mulai menyerangi akantor itu dengan brutal. akantor mencoba mencakar evan dengan kukunya yang dilapisi api, tapi evan malah menusuknya, membuat akantor mundur. slepnir dan luna yang pulih dari shock mereka, langsung menyerang akantor secara bertubi-tubi.

luna berhasil mengenai 1 matanya, yang membuat akantor terdiam beberapa saat karena kesakitan. evans segera menebas akantor dengan kedua gunlance-nya, sedangkan slepnir menyerangi kakinya.

setelah berhasil berdiri, akantor melakukan roar. kali ini, lava keluar dengan ledakan hebat dari dalam tanah, yang mengenai slepnir, sementara evan menghindar tepat waktu. tapi, setelah berhasil menghindar, taring akantor menunggu: ia berhasil menusuk lengan kiri evan yang membawa great black tigrex gunlance, membuat lubang di lengannya, sekaligus mengangkat evan.

"aargh!! rasakan!!" sebelum tangannya yang kiri menjatuhkan gunlancenya, ia tusukkan gunlancenya ke dalam mulut akantor, membuatnya meraung kesakitan. sementara, sesaat kemudian, panah menghujani punggung akantor, membuat punggungnya terlihat tidak dilapisi oleh scale-nya, tetapi oleh panah. di saat bersamaan, slepnir berhasil memotong cakar akantor di kaki kanan dan kiri bagian depan.

evan lalu mencabut lengannya dari taring akantor, lalu ia melompat bukan ke darat, melainkan ke mulut akantor. ia cabut great black tigrex gunlance-nya, lalu ia arahkan kedua gunlance-nya ke arah dalam tubuh akantor.

"twin wyvern fire!!" kedua gunlance menembakkan wyvern fire yang sangat dahsyat ke arah tubuh bagian dalam akantor. belum puas, evan mempertahankan kondisi wyvern fire, dan mulai menebasi mulut akantor. ditambah dengan tambahan damage dari dari luna dan slepnir, maka akantor itu ambruk dan jatuh ke tanah, mati.

luna dan slepnir menghampiri evan. mereka sama sekali tak senang; mereka memandang ke arah tubuh stella, yang di tubuhnya terdapat bekas cakaran akantor yang dalam. luka itu juga menyisakan luka bakar.

"evan..." slepnir baru saja mau bicara, saat luna menutup mulut slepnir, memberinya isyarat untuk diam. evan berjalan ke arah tubuh stella, lalu menggendongnya, walaupun lengannya terluka. luna mengerti bahwa evan ingin memakamkan stella, tapi di mana?

"aku akan memakamkannya di ruangan setelah ini." luna dan slepnir lalu sadar, bahwa ini bukanlah battleground, melainkan semacam ruangan yang didesain sedemikian rupa sehingga menyerupai battleground. dan di ujungnya, terlihat sebuah gate. mereka akan berkumpul dengan yang lain di ruangan setelah gate itu.

luna mengisyaratkan evan agar pergi duluan, sementara ia dan slepnir pergi ke ruangan sebelumnya. mereka ingin membiarkan evan sendirian terlebih dahulu.


















Sabtu, 16 Juli 2011

chapter 20: we're not turning back now

sesuai janji, 2 update dalam seminggu!! langsung saja yaa!! oh iya, kalau tulisannya miring berarti flashback ^^

keesokan harinya, mereka mulai bergerak lagi. memang, perjalanan akan makan waktu lama, makanya mereka berangkat 2 bulan sebelum segel lepas. mereka pasti sampai sebelum segelnya lepas, dan mungkin masih ada waktu untuk mempersiapkan diri selama beberapa hari atau minggu sebelum segel lepas.

hari ketiga setelah berangkat dari great forest

"hei ikuto..." ikuto menoleh, melihat ling mengajaknya bicara. sayuri dan aaron yang berada di dekat ikuto ikut mendengarkan.

"apa kau gugup?" tanya ling pada pemuda berambut hijau tersebut. ikuto terdiam sesaat sebelum menjawab.

"tentu saja. keselamatan dunia tergantung pada kita kan? maksudku, aku dulu bukan hunter yang sebegitu hebatnya, tapi... sekarang dunia bergantung padaku juga." ikuto sedikit berkeringat saat mengatakannya. tentu saja, ini bukanlah perkara yang mudah.

"bagaimana dengan kalian?" tanya ling pada aaron dan sayuri.

sayuri terlihat bimbang sebelum menjawab, "tentu saja aku gugup. tidak, aku juga takut. lawan kita sangatlah berbahaya, dan kemungkinan kita tewas sangat besar." tubuhnya bergetar saat mengatakannya. ikuto menepuk bahu sayuri untuk menenangkannya.

"tapi, melihat stella yang tanpa armor saja berani... aku jadi termotivasi. dia berani, walaupun tahu bahaya yang ditempuhnya. aku... tak akan mundur lagi."

" akupun begitu. tapi, melihat semuanya, aku jadi tak ingin mundur, dan ingin memberikan yang terbaik bagi semuanya." aaron mengikuti. "bagaimana denganmu, ling?"

ling menghela nafas. "kalian tahu... saat aku kecil, orang-orang bilang bahwa aku berbakat, dan aku bangga akan hal itu. tapi, saat aku dikirim untuk menahan lao shan sendiri... aku gugup, dan menyadari betapa lemah dan takutnya aku kalau sendirian. tapi..."

di fortress, terlihat seorang pemuda duduk dengan gelisah. pemuda itu mengemban misi untuk menghentikan lao shan-lung, tapi pemuda itu takut. ia takut gagal.

lalu, pemuda itu menoleh, dan melihat seorang gadis, mungkin lebih muda darinya, masuk. gadis itu memiliki rambut putih panjang dan mata biru langit. pemuda itu terkesima saat melihatnya.

"apa anda hunter yang ditugaskan untuk menghentikan lao shan?" tanya si gadis. pemuda itu mengangguk, dan wajah gadis itu terlihat senang.

"syukurlah! kufikir hanya aku saja yang akan menghentikannya!! untung ada kamu di sini!!" si pemuda terlihat senang sekaligus malu. lalu, si pemuda bertanya:

"kau juga ditugaskan untuk menghentikan lao?" gadis itu mengangguk, lalu menjabat tangan si pemuda. "namaku luna, kau?"

"n, namaku ling." luna tersenyum puas, sebelum memeriksa inventory-nya. ling yang masih gelisah bertanya:

"apa kau tidak gugup atau takut?" luna berhenti, lalu menghadap ling.

"tentu saja aku gugup atau takut. tapi, aku jadi tenang karena ada teman!! bersama-sama, kita pasti bisa menghentikan lao!!"

ling terkesima. sejak saat itu, ia memutuskan untuk tidak takut. untuk menjadi orang ceria yang kuat dan bisa diandalkan.

"karena itulah, aku tidak gugup. aku punya teman yang bisa kuandalkan."

7 hari setelah mereka pergi dari great forest

malam itu, semua sedang berkumpul saat luna bertanya pada semuanya.

"apa kalian pikir... kita bisa menang melawan ryozan?" semuanya terlihat terkejut dengan pertanyaan luna yang tiba-tiba.

"apa maksudmu luna?" tanya scout. luna terlihat gelisah dan takut sebelum berbicara.

"maksudku, bahkan king's order gagal melawannya, padahal mereka menyerang 2 kali. dan, di saat penyerangan pertama, ruin masih bersama mereka. bagaimana kita bisa menang jika bahkan 6 hunter terbaik gagal melawannya?" semuanya tertegun. memang, yang dikatakan luna ada benarnya juga.

"menurutmu bagaimana?" tanya zack tiba-tiba. "apakah menurutmu kita pasti kalah?" luna terdiam.

"satu-satunya yang tak ada di dunia ini adalah kepastian. berarti, kemungkinannya ada 2: kita menang, atau kita kalah. dan juga, kita hidup, atau kita mati. dan, akan kuberitahu 1 petunjuk:

"dimana ada kemauan, disitu ada jalan." zack menghela nafas sebelum melanjutkan.

"kalau tak salah, king's order saat serangan pertama punya kemauan. lalu, kenapa mereka kalah? tebakanku adalah, mereka langsung berpikir bahwa mereka tak mungkin menang setelah ryozan berhasil membunuh ruin." para anggota king's order yang ikut mendengarkan tertegun.

"dan di saat serangan kedua, kemauan mereka bukanlah untuk menang, tapi untuk menyegel. untuk mewariskan kekuatan dan menyerahkan ryozan pada kita, generasi berikutnya. dan mereka berhasil menyegelnya.

"jadi, kita hanya perlu berfikir bahwa kita akan menang. walaupun salah satu dari kita tinggal sendirian, yakinlah bahwa kau pasti menang!! maka, kita akan menang."

semuanya mengangguk. kata-kata zack sangat membantu dan memotivasi. benar, mereka harus yakin bahwa mereka akan menang. jika mereka ragu-ragu, mereka akan kalah. luna pun mengangguk, mengerti dengan perkataan zack.

1 bulan setelah mereka berangkat dari great forest

akhirnya mereka sampai di the tower. daniel lalu memngantarkan mereka ke tempat rahasia di the tower, tepatnya tempat di bawah the tower. mereka memutuskan untuk istirahat selama 3 hari, jadi mereka baru akan masuk ke dalam gate 4 hari lagi. aaron akan mereparasi armor mereka dulu, dan mereka akan mengumpulkan tenaga.

"semuanya, aku punya pengumuman." daniel memanggil teman-temannya saat mereka sampai, dan mereka langsung berkumpul.

"aku harus memberitahu bahwa monster penjaga telah berubah." kebanyakan kaget atas pengumuman daniel ini.

"jadi, apa yang berubah? siapa yang menjaga?" tanya scout.

daniel mengamati mereka sebelum berbicara. "penjaga gate of hatred dan trinity berubah menjadi 1 monster, sedangkan gate of calamity tetap."

"bukankah kalau begitu ini menguntungkan kita?" tanya evan penasaran. memang benar, kalau monsternya hanya 1, tentu akan lebih mudah. apalagi, 1 tim terdiri dari 4 orang. tapi, wajah luna memucat, sedangkan zack seperti mengerti apa yang terjadi.

"jangan-jangan..."

"benar, yang menjaga kedua gate itu adalah pseudo-wyvern paling berbahaya, dan terlebih mereka 'gifted'. benar, penjaga gate of hatred adalah akantor, sedangkan penjaga gate of trinity adalah ukanlos."

"tapi daniel, bukankah kau sudah mengalahkan 2 monster itu?" tanya ling. daniel menghela nafas.

"ling, yang kukalahkan dulu adalah hi rank, dan akhir-akhir ini G-rank. yang kita lawan adalah X-rank dan gifted, sedangkan aku tak akan melawan mereka karena aku akan melawan alatreon."

mereka semua mengangguk. tentu saja, alatreon adalah yang paling sulit, jadi daniel pasti akan melawannya.

"nah, sekarang aku akan membagi tim. kalau ada yang keberatan bilang saja. tim 1 memasuki gate of hatred, tim 2 memasuki gate of trinity, dan tim 3 memasuki gate of calamity."

tim 1:
slepnir
luna
evan
stella

tim 2:
ling
ikuto
aaron
sayuri

tim 3:
daniel
hayden
scout
zack

semuanya menyetujuinya. lalu, daniel melakukan pertanyaan terakhir:

"ini berbahaya, dan tak ada jaminan kita akan hidup. kalau ingin kembali, sekaranglah saatnya."

tetapi, tak ada yang ingin kembali. mereka sudah menetapkan hati. slepnir maju.

"kita sudah sampai sejauh ini, dan kita sudah tahu resikonya sejak awal. kami pergi karena kami sudah siap, dan kita tak akan kembali sekarang." semuanya mengangguk setuju dengan slepnir. daniel tersenyum puas, lalu membubarkan mereka.

___________________________________________________________________

di sebuah gua, terlihat 6 orang berpakaian dan ber-hood hitam berkumpul.

"dipikir-pikir, wakil ketua lama juga ya." kata dryx memulai pembicaraan.

"dia belum mendapat apa yang dia inginkan, jadi biarkan saja." shin menjawab acuh.

"lagipula, dia memiliki epyon. tak ada yang perlu dicemaskan, khu-khu-khu." niles menambahkan.

"dasar. tapi, belum tentu ada yang memiliki kekuatan 'itu' kan?" tanya Sayaka.

"tidak. menurut informasi, dia sudah menemukannya." balas slank tegas.

"salah satu dari orang yang mau melawan ryozan? menarik!!" dryx berseru dengan bersemangat.

"yah, biarkanlah. berhasil atau tidak, rencana kita akan tetap berjalan. tapi, semoga saja mereka menang melawan ryozan. ryozan itu... penghalang untuk rencana kita."














Selasa, 12 Juli 2011

chapter 19: determination

maaf lagi-lagi gak update!! sebagai gantinya, minggu ini akan saya update 2 chapter! sekarang, to the story!!

paginya, semua sudah bangun. setelah sarapan, mereka segera berkumpul untuk berdiskusi, apakah stella akan diajak atau tidak, mengingat armornya dilelehkan oleh white espinas.

"stella, lebih baik kau kembali saja, akan lebih aman untukmu. pasti akan ada hunter yang lewat di sini, kau bisa minta tumpangan ke pokke." bujuk evan.

tentu saja perkataan evan sangat masuk akal. tanpa armor, cakaran monster saja akan berakibat fatal, apalagi monster yang mereka lawan bukanlah monster biasa. stella menengok ke arah aaron dengan tatapan memohon, yang dibalas oleh gelengan.

"stella, walaupun aku belajar blacksmith selama 4 bulan, aku baru bisa mereparasi armor saja, itupun tidak teralu sempurna. aku belum bisa membuat armor G-rank." jelas aaron dengan ekspresi bersalah.

"k, kalau armor hi-rank?" tanya stella berharap. aaron masih menggeleng.

"stella, membuat armor lebih sulit daripada mereparasi. aku baru bisa membuat armor normal, itupun dalam tingkat yang lemah, karena aku fokus pada reparasi selama 4 bulan itu. lagipula, aku masih harus latihan dan hunting, jadi, bisa mereparasi saja sudah untung."

"tak usah memaksa aaron, stella. ini sangat berbahaya, lebih baik kau ikuti saran evan." bujuk luna. stella masih menggeleng.

"aku... aku masih mau menolong kalian..."

tiba-tiba, ekspresi ling berubah menjadi gelap, ekspresi yang tak pernah dilihat rekan-rekannya. ling lalu berbicara:

"apa kau yakin kau masih bisa menolong kami? tanpa armor, serangan lemah dari tigrex bisa membuatmu sekarat. dengan kondisi seperti itu, kami pasti akan berusaha melindungimu. bukankah dengan begitu kau malah membebani kami?"

stella terdiam sekarang, dan dia terlihat seperti hampir menangis.

"terlebih lagi, lawan kita bukanlah monster biasa. apalagi di dalam gate, monster yang dihadapi teralu kuat dan berbahaya. bahkan dengan armor pun, tak ada jaminan bahwa kita tak akan mati dalam 1 serangan. apa kau masih mau ikut?"

sunyi. tentu saja, karena perkataan ling itu sangat tidak cocok dengan sifatnya selama ini. semua melirik stella, yang mulai menangis, tapi lalu membersihkan air matanya dan menatap ling dengan tatapan mantap.

"jangan remehkan aku, ling. kalau terkena serangan monster akan berakibat fatal, berarti tingggal tak usah terkena serangan monster saja. lagipula, aku akan menaikkan status sehingga kalian akan bisa bertahan hidup melawan monster. DAN, bukankah kemampuan manusia akan meningkat jika dekat dengan bahaya?"

"kalau memakai armor, kita akan lebih sering terkena serangan, karena, kita berpikir 'cuma terkena serangan begini, aku masih bisa tahan'. tapi, kalau kita tak memakai armor, kita akan berpikir 'ini gawat. terkena 1 serangan saja, akibatnya fatal!!'. maka, kita akan lebih berhati-hati dan kemampuan menghindar akan meningkat drastis. bukankah begitu?"

sunyi. semuanya kagum dengan keberanian stella. lagipula, apa yang dikatakannya sangat masuk akal. dan dalam sekejap, ekspresi ling berubah menjadi cerah.

"nah, gitu doong!! baguslah, kau punya semangat juang. bukankah dengan begini kita tak bisa menahan keinginan-nya, daniel?"

daniel mengangguk, yang diikuti anggukan yang lain, walaupun evan terlihat cemas.

___________________________________________________________________

di dalam hati slepnir, hayden, scout, dan ikuto, terjadi percakapan oleh para anggota king's order.

"kemauan cewek itu hebat juga!! aku suka cewek seperti itu!!!" teriak reberth bersemangat.

"teorinya benar. menurutku, dia akan menjadi bantuan yang besar untuk mereka." tambah yamato.

"sekarang dia punya kemauan dan tujuan. jika digabungkan, pastinya akan menjadi sesuatu yang luar biasa. pertarungannya tak akan sia-sia." genocide menyampaikan pendapatnya.

"hanya saja, itu tak merubah fakta bahwa 1 serangan monster sangatlah fatal. tidak, bahkan di dalam gate itu, kematian." paladin bicara dengan tenang.

"kenapa kau begitu pesimis, paladin?" tanya yamato.

"dulu, saat pertama kita menyerang tempat itu bersama guru- maksudku, ruin, kita berenam memasuki gate dengan masing-masing gate 2 orang kan?" paladin bertanya pada teman-temannya untuk memastikan mereka ingat. semua mengangguk.

"waktu itu, aku dan sara memasuki gate of trinity. kalian, genocide dan reberth, memasuki gate of hatred. sedangkan kau, yamato, memasuki gate of calamity dengan guru." ekspresi ketiga teman paladin menjadi gelap.

"ya, di gate of trinity, yang kulawan adalah lunastra, teostra, nono orugaron, dan kamu orugaron. di gate of hatred, yang kalian lawan adalah 2 golden rajang. sedangkan di gate of calamity, alatreon dan amatsumagatsuchi. saat kita menyerang untuk kedua kalinya, monsternya tetap sama, dan semua monster itu gifted."

"tapi, karena ryozan sedang disegel, pasti monster yang menjaga melemah. atau setidaknya, jumlah monster yang menjaga berkurang. karena itulah, di gate of trinity yang menjaga hanya 2 monster, di gate of hatred yang menjaga 2 monster, tapi tak mungkin 2 gifted golden rajang. dan di gate of calamity, hanya alatreon yang menjaga." jelas paladin.

"jadi, maksudmu adalah.."

"ya, walaupun begitu, tetap saja monster-monster itu sangat kuat, walaupun kita tak tahu apa monsternya kecuali alatreon. dari situasinya, stella pasti tak akan ditempatkan untuk melawan alatreon. dan, karena mereka ber-12, pastinya tiap gate akan masuk 4 orang, jadi mungkin mereka akan merasa stella aman. TAPI..."

"kalau ternyata, yang menjaga gate of hatred dan trinity hanya 1 monster yang hampir sekuat alatreon..."

"ditambah lagi, monster itu adalah gifted..."

"maka, kemungkinan stella selamat sangatlah kecil!!"

___________________________________________________________________

malamnya, di saat semua orang sudah tidur (mereka memutuskan untuk berangkat besok pagi), hanya daniel yang belum. ia sedang duduk di dekat pohon yang tak jauh dari camp. ia mendapat giliran jaga pertama.

lalu, suara langkah pelan terdengar. tapi, daniel tetap santai. dia tahu siapa yang mau menemuinya malam-malam begini.

"kau yakin dengan pilihanmu? membiarkan stella ikut?" tanya seorang pria dengan pakaian dan hood putih.

"tekadnya sudah bulat. tak ada yang bisa menghentikannya, siegfried." siegfried duduk di samping daniel.

"walaupun kalau kuberitahu bahwa monster yang menjaga gate of hatred dan trinity berubah menjadi gifted akantor dan ukanlos?"

"siegfried, kita sudah tak akan mundur. apapun yang menghadang, kami- termasuk stella- pasti akan maju. walaupun informasi tentang monster yang menjaga gate itu berubah, kami tak akan mundur."

"kalau begitu, aku tak punya hak untuk menghentikan kalian." siegfried berkata sambil berdiri, bersiap pergi. tapi, ia berhenti.

"daniel, aku berdoa agar kau berhasil." siegfried lalu berjalan pergi.

"ya. kami akan berhasil."
















Sabtu, 11 Juni 2011

chapter 18: the gifted espinas

maaf udah lama gak update!! saya banyak pergi akhir-akhir ini, dan besok saya pergi 5 hari ke... (enggak usah tahu deh). sekarang, to the story!!

slepnir dan teman-temannya mulai berangkat di hari itu. sampai pada hari keenam, perjalanan mereka lancar. mereka bersenda gurau, sambil memikirkan taktik untuk melawan monster-monster yang mungkin akan mereka hadapi. tapi, di hari ketujuh, saat mereka melintasi great forest, mereka akan dihadang oleh monster yang kuat.

"sampai hari ini, perjalanan kita lancar ya!" ikuto berkata sambil melewati beberapa pohon.

"jangan lengah, mungkin saja ada monster yang sedang mengintai." balas ling santai tapi serius.

"harusnya ada 1 monster yang menghadang!! masa tak ada yang menghadang sama sekali! kalau di cerita-cerita kan pahlawannya melawan banyak musuh kuat??" gerutu stella. semuanya tersenyum sedikit, ada juga yang tertawa kecil. pikiran stella benar-benar seperti anak-anak.

malamnya, mereka memutuskan untuk berkemah di lokasi base camp biasa berada. tentu saja, karena tempat itu adalah tempat yang paling aman di great forest. untuk jaga-jaga, yang berjaga pertama adalah stella.

stella POV

aku menguap. berjaga benar-benar membosankan, karena biasanya tak terjadi apa-apa. lalu, aku mendapat ide. daripada menunggu dengan bosan (dan mungkin aku akan tertidur), lebih baik aku jalan-jalan saja.

aku melewati beberapa pepohonan yang besar. suasana sunyi, hanya ada bunyi beberapa serangga. aku terus berjalan, ingin tahu apakah ada monster yang bangun malam-malam (kecuali narga!! aku benci dia!!!). tanpa sadar, aku berjalan semakin jauh, sampai ke dekat pohon besar yang ada di great forest, dan aku mendengar suara sayap dikepakkan. aku menengok ke belakang, dan mendapati seekor wyvern berwarna putih dengan duri ungu mendarat di belakangku.

aku agak tekejut. bukankah ini white espinas yang hanya hidup di puncak pohon besar itu? kenapa dia turun ke bawah? aku lalu menyadari, bahwa pasti dia salah satu monster suruhan ryozan. cepat atau lambat dia akan sampai ke camp. beruntung aku menemukannya. tapi, gawatnya, aku memakai hunting horn, dan bagaimana aku bisa menang melawan monster ini? apalagi, 99% kemungkinannya adalah, dia adalah "gifted" espinas.

menghela nafas panjang, aku mengaktifkan special modeku, ultimate melody, dan memainkan beberapa nada. dengan special modeku, suaranya bisa terdengar sejauh 10 km. semoga saja ada yang mendengar, dan datang membantuku. white espinas lalu melakukan roar, dan dia membakar area di sekeliling kami dengan api beracunnya yang mematikan. aku bersiap.



evan POV

aku terbangun mendengar melodi "SOS" dari stella. tentu saja aku mengenalinya, dan aku langsung memakai rathalos soul Z-ku, saat kusadari slepnir dan luna juga terbangun.

"bunyi apa tadi?" tanya slepnir sambil menguap, lalu melihat evan memakai armor. "evan, kenapa kau memakai armor?"

aku sedikit kesal saat ingin menjawabnya, beruntung luna menjelaskan padanya bahwa itu bunyi SOS dari stella. aku baru mau berangkat ketika slepnir menahanku.

"tunggu. kami ikut." katanya tegas. aku berusaha melepas cengkramannya, tapi luna menyela.

"kemungkinan menang akan lebih besar kalau kami ikut, dan keselamatan stella juga lebih terjamin." aku mendengus, lalu membiarkan mereka ikut. tatapan luna tadi sedikit mirip dengan stella saat ia berniat melakukan sesuatu, dan akan susah menghentikannya. sepertinya luna tertular sedikit oleh stella. setelah siap, kami segera berlari, sambil terus mendengar nada yang meningkatkan status kami.

stella POV

baru 10 menit, tapi aku sudah babak belur. memang dengan armorku aku tak akan terkena poison, tapi serangannya sangat kuat. dan lagi, fireball-nya, selain beracun, juga membuat armor yang terkena terkontaminasi dan meleleh perlahan, membuat pertahanan semakin berkurang.

white espinas menerjang, yang berhasil kuhindari, tapi belum selesai. white espinas berbelok, seperti tigrex yang bisa berbelok saat men-charge, dan aku masih berhasil menghindarinya. tapi, dia menembakkan fireball, yang kali ini gagal kuhindari. masih untung aku tak terkena poison, tapi pertahananku semakin berkurang.

tiba-tiba saja, sebuah wyvern fire menembak ekornya, dan wyvern fire itu tetap aktif. aku menyadari bahwa itu adalah evan, dan dengan ganas ia menusuk-nusuk white espinas dengan wyvern fire sword mode-nya. panah juga mulai menghujani white espinas, dan slepnir ikut bergabung. aku bersyukur mereka datang.

no one POV

marah, white espinas melakukan roar, menandakan ia masuk rage mode. ia lalu menanduk slepnir, yang berhasil ditangkisnya, lalu melakukan tail swipe, mengenai slepnir dari samping. white espinas segera berbalik dan menembakkan 3 fireball ke arah luna, yang semuanya berhasil dihindari.

evan lalu berhasil memutuskan ekornya, dan stella memukur rahang bawahnya dengan keras. semakin marah, ia men-charge fireball-nya, lalu berputar dan menembakkan-nya ke arah evan yang tidak menyangka. untunglah refleks evan cepat, sehingga ia sempat menahannya. tapi, fireball-nya sangat kuat: shield evan meleleh seketika.

mengutuk white espinas sambil membuang shieldnya, evan terpaksa maju tanpa shield. slepnir mengaktifkan omega mode, dan luna juga mengaktifkan special arrow. white espinas berusaha menanduk slepnir, hanya untuk dipotong oleh slepnir. luna lalu melompat, dan berhasil menghancurkan duri di tubuhnya dengan memanahinya satu per satu. aku juga berhasil memukul kepalanya, membuatnya pusing, dan evan berhasil menghancurkan scale di bagian dada.

tak diduga, yang keluar bukan darah, tapi racun. evan langsung mencabut gunlancenya, takut dirinya akan terkena poison. "sial, masa sampai darahnya juga racun??"

white espinas yang semakin marah, akhirnya terbang, lalu menembakkan fireball super besar yang membuat api beracun mengelilingi mereka berempat. dengan begini, tak ada jalan untuk kabur.

"sial, pintar juga dia!! sekali saja kita terkena dinding api itu, mungkin armor kita akan meleleh seketika!!" gerutu evan lagi, yang diikuti anggukan dari yang lain. mendarat, white espinas lalu menembakkan banyak fireball ke atas, yang lalu menghujani arena seperti meteor. keempat hunter berusaha menghindarinya, tetapi terbukti luar biasa sulit. saat fireball menyentuh tanah, tanahnya terbakar dengan api beracun, sehingga berbahaya jika terinjak. artinya, bergerak akan semakin sulit.

luna terus memanahi white espinas sambil menghindari fireball dan api di tanah, sementara para blade master hanya bisa menghindar. slepnir lalu mendapat ide.

"kalaupun armorku meleleh, yang meleleh hanyalah armorku saat special mode, sedangkan lava x-ku akan baik-baik saja. aku bisa menusuknya." jelas slepnir sambil menghindari hujan fireball.

" harus kuakui itu rencana yang bagus, tapi pertanyaannya adalah, apakah white espinas itu akan mati hanya oleh tusukan, atau combo pedangmu?" tanya evan dengan sedikit mengejek. tapi evan segera menambahkan, "akan kulempar gunlance-ku dalam kondisi wyvern fire sword mode ke arahnya, itu pasti akan fatal. lalu kau akan menebasnya, dan luna memanahinya."

semuanya diam sejenak sambil terus menghindar, sampai akhirnya mengangguk. tapi, stella memainkan nada yang akan meningkatkan kekuatan serang mereka terlebih dahulu.

tepat saat white espinas berhenti menembakkan fireball ke udara, evan melempar gunlance-nya yang menembus dadanya. slepnir maju menerjang, armor kaki omega modenya meleleh saat menginjak api yang berada di depan dan sekeliling white espinas. tak peduli, slepnir menebas white espinas sebanyak 5 kali di kakinya, dan luna menghujani kepalanya dengan panah.

white espinas mulai ambruk, tapi tidak sebelum berhasil menembakkan fireball berkekuatan penuh ke arah stella. white espinas lalu mati, tapi stella terkena fireballnya.

"stella!!" evan berlari ke arah stella diikuti luna dan slepnir. mereka lalu melihat bahwa stella baik-baik saja, tapi rathian heart z-nya meleleh seketika. ini gawat, karena mereka tidak membawa armor cadangan. biasanya, armor masih bisa direparasi setelah terkena serangan monster, tapi lain ceritanya kalau armornya meleleh. aaron memang memberi tahu mereka bahwa ia belajar cara mereparasi armor selama 4 bulan (sambil hunting tentunya), tapi bahkan blacksmith legendaris tak akan bisa mengembalikan armor yang meleleh.

semuanya terdiam. apa ini berarti stella tak bisa ikut bersama mereka karena teralu berbahaya? tanpa armor, bahkan cakaran monster akan berakibat sangat fatal. dan, melihat kondisinya, sepertinya stella tak akan bisa melanjutkan perjalanannya bersama mereka.

____________________________________________________________________

sementara di suatu tempat, terlihat 4 orang berpakaian dan ber-hood hitam duduk mengelilingi meja. lalu, 2 orang masuk dengan keadaan babak belur.

"tunggu dulu: 100.000 z untuk tebakan bahwa kalian dikalahkan siegfried." dryx menyela mereka berdua. sepertinya tebakan dryx tepat sasaran.

"terkutuklah kakek sialan itu!!" gerutu Sayaka. sedangkan niles hanya tertawa sambil batuk-batuk darah.

"khu-khu-khu...... kekuatan yang luar biasa.... kami sama sekali bukan tandingannya..." niles berkata dengan tertawa sebelum akhirnya pingsan on the spot. satu orang yang duduk, shion, langsung berdiri dan membawa niles ke kamarnya.

"hmph, sepertinya siegfried masih mempunyai kekuatan. tapi, tenang saja; tak akan ada yang mengganggu rencana kita."

Senin, 06 Juni 2011

chapter 17: now is the time to act!!

akhirnya ujian selesai juga, dan saya bisa nge-update!! well, saya langsung skip 4 bulan ya ^^. jadi, sebentar lagi mereka akan berangkat untuk melawan ryozan!!

4 bulan sudah berlalu. hampir tak ada yang berubah di yukumo. sekarang, terlihat seorang pria memakai armor lavasioth x dan membawa aptonoth yang menarik barang bawaan-nya yang lain. pria itu masuk ke rumah yang sudah dikenalnya.

slepnir POV

aku menurunkan seluruh bawaanku, dan memeriksa rumah daniel. sepertinya aku yang pertama kali sampai. masalahnya, apa yang harus kulakukan untuk menunggu semuanya?

tiba-tiba saja, dari dalam equipment box daniel, seseorang menerjang keluar kearahku dengan kecepatan tinggi. refleks, aku memukul orang yang menerjang itu.

"siapa?" aku bertanya pada orang yang menerjangku, tapi aku tak perlu jawaban. orang yang menerjangku memiliki rambut kuning sampai bahu.

"stella?" tanyaku ragu-ragu. dia berdiri, dan dia memang stella.

"slepnir? kupikir luna, jadi aku menerjang!! susah-susah aku bersembunyi di dalam kotak itu!!" aku mendengarkannya menggerutu. sifatnya sama sekali tidak berubah. tak lama, kudengar langkah kaki yang ringan, dan luna masuk. luna datang memakai armor kushala X (helm-nya dilepas, tentu saja), dan 1 kotak lumayan besar yang kutebak berisi perlengkapan dan senjatanya.

"slepnir? stella juga?" tanyanya setelah melihat kami bergantian. "kupikir hanya stella yang sudah sampai..." aku memperhatikan luna, dan dia hampir tidak berubah.

"yah, kebetulan saja aku sudah ada di sini. nah, apakah kalian berdua juga bertanding?" tanyaku pada mereka berdua. mereka berdua mengangguk.

"tapi, berbeda denganmu dan evan, kami menginap di tempat yang sama. jadi, setelah hunt bisa langsung bertemu. sebelum hunt juga kami memperlihatkan quest yang kami ambil, dan jika pulang dengan membawa material monster tersebut lumayan banyak, berarti quest yang dilakukan berhasil. kami juga mempercayai bahwa tidak ada yang berbohong. tidak sepertimu dan evan yang harus membeli armor monster yang kalian buru, dan baru bisa bertemu 4 bulan lagi." stella menjelaskan padaku. aku mengangguk, dan benar juga apa kata stella. buat apa aku menghabiskan uangku untuk membeli armor sebagai bukti, kalau harusnya aku bisa bertanding melawan evan dengan cara yang sama seperti stella dan luna?

terdengar lagi langkah kaki, dan seorang pria dengan 1 set hermitaur X armor dan sebuah tas besar masuk. pria itu melihat kami semua, lalu melepas helm-nya, menunjukkan rambut merah beriri. pastinya, orang ini adalah hayden.

"sampai juga aku di sini." suara hayden terdengar letih. aku melihat ada beberapa kerusakan pada armornya. ia menaruh tas besarnya dengan keras, dan terdengar suara besi di dalamnya. pasti lance dan shield-nya. aku mau bertanya kenapa armornya seperti itu, tapi luna bertanya lebih dulu daripada aku.

"ini? well, aku bertemu nargacuga di mountain stream, jadi aku melawannya dulu. aku tak ingin membuang waktu, tapi narga sialan itu terus mengejarku, jadi terpaksa kulawan." kami mengangguk mengerti.

kali ini terdengar suara langkah 4 orang, dan ikuto, sayuri, aaron dan ling masuk. ikuto memakai armor jinouga G-rank, sayuri memakai armor jhen mohran G-rank, aaron memakai armor doboru G-rank, dan ling memakai armor khas-nya, narga X.

"kalian berhasil juga membuat armor dari monster G-rank!!" seru stella saat melihat mereka berempat. perkataannya ditujukan pada aaron, ikuto, dan sayuri, tentu saja.

"yah, membuat jinouga X ini butuh perjuangan. badanku kesemutan kena listrik jinouga berkali-kali." ikuto bergurau.

"begitu juga doboru X. tulangku patah 2 kali." kali ini aaron yang men-deskripsikan betapa beratnya perjuangannya.

"apalagi jhen mohran!! jarang-jarang quest-nya ada, belum membunuhnya yang lumayan susah!!" balas sayuri tidak mau kalah. aku hanya tertawa kecil melihat mereka bertiga, dan kulihat luna dan stella melakukan hal yang sama denganku.

"yak, anak-anak ributnya sampai disini dulu. sekarang duduk yang manis sambil menunggu yang lain datang." ling langsung mendapat pukulan dari 3 orang begitu mengatakannya.

berikutnya masuk 3 orang. yang pertama adalah zack, memakai golden shin armor, yang terbuat dari rajang G-rank. orang kedua yang masuk adalah scout, dengan memakai vangis X, yang terbuat dari deviljho G-rank, yang memang sudah menjadi armor khas-nya. yang terakhir masuk adalah daniel, yang memakai armor yang sama sebelum mereka pergi, yaitu kaiser X.

"sepertinya tinggal 1 orang lagi." zack berkata setelah melihat kami.

maka, orang terakhir, evan, masuk. ia memakai armor khas-nya, yaitu rathalos soul Z. tapi, ia juga membawa banyak barang bawaan sepertiku, tidak seperti yang lain, yang hanya membawa 1 tas atau box besar.

"yo, lemah." aku berdiri mendengarnya, dan ia berjalan kearahku setelah menurunkan semua bawaannya. semua memberi ruang untukku dan evan, tahu kami akan melihat siapa yang lebih hebat dalam 4 bulan ini. aku memutuskan untuk bergerak pertama, dan aku membuka seluruh box yang kubawa.

" gold rathian, terra shogun ceanataur, pink rathian, rathian, tigrex, agnaktor, lagiacrus, kushala daora, chameleos, lao-shan lung, dan kirin!!" aku memperlihatkan armor atau bsenjata yang terbuat dari monster-monster yang kusebutkan. evan menyeringai dan membuka seluruh box yang dia bawa.

" rathalos, azure rathalos, silver rathalos, black tigrex, teostra, lunastra, yama tsukami, shen gaoren, deviljho, orange espinas, agnaktor subspecies, dan rajang!!"

aku terdiam. jumlah hunt-nya lebih banyak dariku, dan kebanyakan monster yang diburunya lebih kuat daripada milikku. aku kalah.

"kau menang, evan. aku mengaku kalah." aku berkata sambil menutup semua box yang kupunya. tapi, aku juga senang mengetahui bahwa rivalku memang kuat. mungkin aku bisa meminta beberapa tips darinya.

"masih jauh jika kau ingin mengalahkanku, slepnir." aku mendengar evan membalas.

"yah, cukup sampai di situ." daniel berbicara, dan kami semua langsung fokus mendengarkan.

"dengar baik-baik, tinggal 2 bulan sampai segel ryozan lepas. kalian pasti masih kelelahan, jadi kita berangkat 2 hari lagi. lokasi ryozan sendiri dekat dengan tower, lebih tepatnya di ruangan rahasia di dalam tower. tapi, monster yang menghalang kuat, dan setelah memasuki ruangan rahasia, kita harus dibagi menjadi 3 tim.

tim pertama akan melewati gate of hatred. monster yang akan dilawan adalah monster yang sangat berbahaya dan agresif. tim kedua akan melewati gate of trinity, yang membutuhkan kerja sama yang luar biasa untuk melewati monster yang menjaga. dan yang terakhir adalah gate of calamity, yang dijaga oleh salah 1 dari elder dragon terkuat: alatreon."

kami terdiam. tentu saja ryozan dijaga monster-monster yang luar biasa, terutama gate of calamity. tapi, bagaimanapun, tetap saja menakutkan.

"daniel, apakah di setiap gate yang menjaga hanya 1 monster?" tanya ling.

"tidak, kecuali gate of calamity. yang lain mungkin 2 atau lebih." berita ini semakin membuat kita tidak senang. tapi, apa boleh buat. aku mendengar paladin berbisik padaku (yang tentunya hanya bisa didengar olehku).

"kuharap kalian bisa melakukan apa yang kami tidak bisa lakukan."

2 hari kemudian

kami semua sudah bersiap. supply kami bawa sebanyak yang kami bisa. tentu saja, dalam perjalanan ke tower, kami akan dihadang monster-monster kuat. apalagi saat melawan penjaga gate.

"sudah siap?" tanya daniel, yang melihat kami memeriksa barang bawaan kami lengkap. armor yang kami gunakan sebagai berikut:

slepnir: lava X
luna: kushala X
hayden: hermitaur X
zack: golden shin armor
evan: rathalos soul Z
stella: rathian heart Z
daniel: kaiser X
ling: narga X
ikuto: jinouga X
aaron: doboru X
sayuri: jhen mohran G-rank
scout: vangis X

untuk senjata, kami membawa lebih dari 1, biasanya 2 atau 3. 1 senjata tak berelemen, 2 lainnya berelemen.

"kalau begitu, ayo berangkat!!" maka, kami memulai perjalanan kami untuk mengalahkan ryozan.

_______________________________________________________________

no one POV

saat kelompok slepnir memasuki mountain stream, 2 orang dengan pakaian dan hood hitam memperhatikan mereka tanpa mereka sadari.

"kenapa aku harus memantau mereka bersamamu sih?" gerutu yang sayaka.

"khu-khu-khu, kalau tak suka protes ke bos dong, sayaka."

"diam niles!! aku tak berani memprotes shin!! memangnya kita pernah berani?" balas sayaka, suaranya menunjukan ketakutan. “lagipula kita berhutang budi padanya…”

"pernah kan, si dryx. yah, topiknya menyinggung perasaan si bos sih, dia langsung dihukum setrum sama golden rajang, jinouga subspecies, dan lagiacrus rare species deh, khu-khu-khu. mana 5 hari non-stop lagi, khu-khu-khu."

"makanya, aku tak berani memprotes shin. Kalaupun berani, kita kan berhutang budi padanya. Dryx juga bukannya memprotes, Cuma penasaran sama topik ‘itu’, tapi sialnya shin sensitif banget sama topiknya.”

"khu-khu-khu, sudahlah, ayo kita ikuti mereka."

hanya saja, baru saja kedua orang misterius itu mulai mengikuti, mereka dihadang oleh seorang pria berpakaian dan ber-hood putih.

"apa kalian pikir aku akan membiarkan kalian mengikuti mereka?" tanya si pria.

"hei, pengkhianat tak usah menghalangi!!" balas sayaka sengit.

"khu-khu-khu, apa kau ingin melawan kami, tuan siegfried?" niles menimpali.

"tentu saja. kalian pikir kekuatan phantom dan catastrophe cukup untuk melawanku?" Siegfried tetap terdengar percaya diri, tak ada keraguan pada suaranya.

"waktumu sudah habis, kakek sialan." Sayaka membalas ketus, dan dengan segera sayaka menyiapkan sebuah trisula berwarna abu-abu dengan ornamen tulang.

"khu-khu-khu, si bos sudah melatih kami dengan keras. jangan samakan kami dengan yang dulu ya." Niles pun segera mengeluarkan sabit besar berwarna hitam dengan tengkorak-tengkorak kecil di sabitnya.

"kalau begitu, kita lihat hasilnya." Siegfried pun mengeluarkan sebuah longsword panjang berwarna silver.

maka, mereka bertiga bertarung.